Setiap kali kamu bermain poker, penting banget untuk memperhatikan “equity” dari kartu yang kamu pegang terhadap perkiraan kartu lawan. Tapi, ada saat-saat di mana kamu bisa dapat tambahan equity hanya dengan membuat lawan melipat kartunya. Tambahan equity ini disebut sebagai fold equity. Istilah ini cukup krusial kalau kamu ingin jadi pemain poker yang lebih mahir.
Dalam panduan ini, kita bakal bahas apa itu fold equity, cara menggunakannya di meja poker, dan kenapa hal ini penting banget. Yuk, kita mulai dengan memahami lebih dalam apa itu fold equity dan bagaimana cara kerjanya!
Apa Itu Fold Equity dalam Poker?
Secara teori, fold equity adalah tambahan keuntungan yang kamu dapatkan setiap kali lawan melipat kartunya saat menghadapi taruhanmu.
Ketika lawan fold, artinya kamu langsung memenangkan pot di saat itu juga. Padahal, kalau dia terus bermain, kartunya mungkin punya peluang menang di babak akhir. Dengan membuat lawan fold, kamu secara efektif “mengambil” equity-nya dan menjadikannya bagian dari keuntunganmu.
Ini rumus sederhananya:
Total Equity = Hand Equity + Fold Equity
Misalnya, kamu punya kartu dengan flush draw yang punya sekitar 35% peluang menang melawan kartu lawan. Awalnya, peluang ini mungkin terasa kecil. Tapi, kalau kamu bisa membuat lawan fold 50% dari waktu, kamu secara efektif menambahkan separuh dari equity-nya ke keuntunganmu. Jadi, total equity-mu bisa meningkat dari 35% menjadi 67,5% (35% + 65%/2).
Cara Menghitung Fold Equity
Untuk menghitung fold equity, kamu perlu memperkirakan seberapa sering lawanmu akan fold. Rumusnya:
Fold Equity = Persentase Fold × Hand Equity
Langkah pertama adalah mencoba membaca range kartu lawan dan seberapa sering dia akan fold terhadap berbagai ukuran taruhan. Kalau kamu harus bertaruh terlalu besar hanya untuk membuat lawan fold sebagian kecil dari range-nya, itu mungkin bukan strategi yang efektif. Kuncinya adalah menemukan keseimbangan antara ukuran taruhan dan tambahan equity yang kamu dapatkan.
Kapan Sistem Ini Paling Efektif?
Fold equity paling efektif digunakan saat melakukan semi-bluff. Ini adalah strategi di mana kamu menggertak dengan kartu yang sebenarnya masih punya peluang besar untuk jadi kartu terbaik, seperti flush draw atau straight draw.
Misalnya, kamu bermain di cash game dengan taruhan Rp30.000/Rp75.000. Kamu ada di posisi big blind dengan kartu 10♣9♣, dan lawan di posisi tombol melakukan raise Rp300.000. Kamu call, lalu flop-nya keluar 8♣7♣3♥. Ini memberi kamu peluang untuk straight flush. Lawanmu melakukan c-bet Rp450.000 ke pot sebesar Rp630.000.
Kartu 10♣9♣ punya banyak equity di situasi ini, tapi fold equity bisa membuatnya lebih menguntungkan. Kalau kamu menaikkan taruhan besar di sini, kemungkinan besar lawan akan fold sebagian besar range-nya, termasuk kartu seperti A♦K♦ yang punya equity signifikan.
Misalnya, kartu 10♣9♣-mu punya 55% equity melawan range lawan. Kalau kamu menaikkan taruhan besar dan membuat 60% dari range-nya fold, total equity-mu menjadi:
Total Equity = 55% + (60% × 45%) = 83%
Semakin sering kamu bisa membuat lawan fold di situasi seperti ini, semakin besar pula keuntunganmu di jangka panjang.
Fold Equity di Turnamen Poker
Fold equity juga penting banget di turnamen, terutama saat chip-mu mulai menipis. Misalnya, kamu punya sisa chip 15-20 big blind. Dalam situasi ini, sering kali strategi terbaik adalah melakukan all-in untuk mencuri blind dan ante yang ada di pot.
Contoh: kamu sedang bermain turnamen online dengan buy-in Rp300.000. Sisa chip-mu adalah Rp43.200, dan blind-nya Rp1.600/Rp3.200. Kamu melihat kartu 6♣6♦ di posisi cutoff, dan semua pemain sebelum kamu fold. Di situasi ini, banyak pemain pemula memilih untuk hanya call atau melakukan raise kecil. Tapi, sebenarnya, all-in adalah pilihan yang paling menguntungkan karena lawan di belakangmu kemungkinan hanya akan melanjutkan dengan kartu terbaik saja.
Dengan strategi ini, kamu bisa sering mencuri chip yang ada di pot tanpa harus sampai ke babak showdown.
